Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Faktor Psikologi - Material,Lingkungan,Instrumen,dan Fisiologis

Faktor-faktor fisiologis ini mencakup faktor material pembelajaran, faktor lingkungan, faktor instrumental dan faktor kondisi individual subjek didik.Material pembelajaran turut menentukan bagaimana proses dan hasil belajar yang akan dicapai subjek didik. Karena itu, penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan kesesuaian material pembelajaran dengan tingkat kemampuan subjek didik ; juga melakukan gradasi material pembelajaran dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat lebih kompeks.
Faktor lingkungan, yang meliputi lingkungan alam dan lingkungan sosial, juga perlu mendapat perhatian. Belajar dalam kondisi alam yang segar selalu lebih efektif dari pada sebaliknya. Demikian pula, belajar padapagi hari selalu memberikan hasil yang lebih baik dari pada sore hari. Sementara itu, lingkungan sosial yang hiruk pikuk, terlalu ramai, juga kurang kondisif bagi proses dan pencapaian hasil belajar yang optimal.
Yang tak kalah pentingnya untuk dipahami adalah faktor-faktor instrumental, baik yang tergolong perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Perangkat keras seperti perlangkapan belajar, alat praktikum, buku teks dan sebagainya sangat berperan sebagai sarana pencapaian tujuan belajar. Karenanya, pendidik harus memahami dan mampu mendayagunakan faktor-faktor instrumental ini seoptimal mungkin demi efektifitas pencapaian tujuan-tujuan belajar.
Faktor fisiologis lainnya yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi individual subjek didik sendiri. Termasuk ke dalam faktor ini adalah kesegaran jasmani dan kesehatan indra. Subjek didik yang berada dalam kondisi jasmani yang kurang segar tidak akan memiliki kesiapan yang memadai untuk memulai tindakan belajar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Psikologi Abnormal



Psikologi Abnormal merupakan salah satu cabang psikologi yang berupaya untuk memahami pola perilaku abnormal dan cara menolong orang – orang yang mengalaminya.Sudut pandang yang disampaikan dalam abnormalitas ini haruslah kita pahami secara mendalam,ada faktor yang harus diperhatikan yaitu yang pertama adalah kondisi dikatakan abnormal bila tidak sesuai dengan situasinya. Yang kedua perilaku abnormal juga diindikasikan melalui besarnya tingkat keseriusan problem yang dialami.
Ada 5 sudut pandang tentang konsepsi mengenai abnormalitas menurut tinjauan tertentu.
1.            Abnormalitas menurut Konsepsi Statistik
Secara statistik suatu gejala dinyatakan sebagai abnormal bilamenyimpang dari mayoritas. Dengan demikian seorang yang jenius sama-sama abnormalnya dengan seorang idiot, seorang yang jujur menjadi abnormal diantara komunitas orang yang tidak jujur.
2.            Abnormal menurut Konsepsi Patologis
Berdasarkan konsepsi ini tingkah laku individu dinyatakan tidak normal bila terdapat simptom-simptom klinis tertentu, misalnya ilusi,halusinasi, obsesi, fobia,dst. Sebaliknya individu yang tingkah lakunyatidak menunjukkan adanya simptom-simptom tersebut adalah individu yang normal.
3.            Abnormal menurut Konsepsi Penyesuaian Pribadi
Menurut konsepsi ini seseorang dinyatakan penyesuaiannya baik bila yang bersangkutan mampu menangani setiap masalah yang dihadapinya dengan berhasil. Dan hal itu menunjukkan bahwa dirinya memiliki jiwa yang normal. Tetapi bila dalam menghadapi maslah dirinya menunjukkan kecemasan, kesedihan, ketakutan, dst. yang pada akhirnya masalah tidak terpecahkan, maka dikatakan bahwapenyesuaian pribadinya tidak baik, sehingga dinyatakan jiwanya tidaknormal.
4.             Abnormalitas menurut Konsepsi Sosio-kultural
Setiap masyarakat pasti memiliki seperangkat norma yang berfungsi sebagai pengatur tingkah laku para anggotanya. Individu sebagai anggota masyarakat dituntut untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial dan susila di mana dia berada. Bila individu tingkah lakunya menyimpang dari norma-norma tersebut, maka dirinya dinyatakan sebagai individu yang tidak normal.
5.             Abnormalitas menurut Konsepsi Kematangan Pribadi
Menurut konsepsi kematangan pribadi, seseorang dinyatakan normal jiwanya bila dirinya telah menunjukkan kematangan pribadinya, yaitu bila dirinya mampu berperilaku sesuai dengan tingkat perkembangannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEMESTER BARU

Assalamualaikum..............
Halo nama saya "Abdul Hakim Ramadhani" tapi biasa dipanggil "Hakim" saya sekarang sedang melanjutkan study saya di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. blog ini saya buat adalah dalam rangka memenuhi tugas psikologi pendidikan. Blog ini nantinya akan berisi tentang tugas-tugas mengenai psikologi pendidikan. Enjoy with my blog kawan :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS