A. DESKRIPSI
Manajemen
kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama
oleh para calon guru, guru baru, dan bahkan guru yang telah
berpengalaman. Karena calon guru, guru baru, dan guru yang telah
berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan
optimal. Dalam artian guru mampu menyampaikan bahan pelajaran dan dapat
diterima oleh peserta didik dengan baik.
Penciptaan
kelas yang nyaman merupakan kajian dari manajemen kelas. Sebab
manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam uapayanya
menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik
untuk belajar dengan baik.
Dalam
kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses; guru dengan
segala kemampuannya; murid dengan segala latar belakang dan potensinya;
kurikulum dengan segala komponennya; metode dengan segala pendekatannya;
media dengan segala perangkatnya; materi dengan segala sumber
belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Sementara itu,
hasil pembelajaran ditentukan pula segala sesuatu yang terjadi di
kelas. Oleh karena itu, selayaknyalah kelas dimanajemeni secara baik,
profesional, dan berkelanjutan. Untuk sampai pada tujuan yang dimaksud
terlebih dahulu diperlukan pemahaman akan hal-hal umum/prinsip-prinsip
manajemen kelas sebelum sampai kepada pemahaman yang lebih khusus. Bab
ini adalah bab yang mengulas tentang konsep dasar, prinsip-prinsip
manajemen kelas yang bahasannya meliputi:; pengertian manajemen kelas;
tujuan, dan masalah manajemn kelas, ruang lingkup manajemen kelas.
Pemahaman akan konsep dasar manajemen kelas ini penting dikuasai sebelum
hal-hal khusus diketahui.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah Anda memelajari materi
pembelajaran pada kegiatan pertama ini, Anda dapat menjelaskan konsep
dasar pengertian manajemen; pengertian kelas; pengertian manajemen
kelas; tujuan manajemen kelas; dan ruang lingkup manajemen kelas.
C. Uraian Materi Pembelajaran
1. Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata manus yang berarti tangan dan agree berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja manager yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan (Usman, 2004).
Sebagaimana
yang diuraikan oleh Usman, bahwa manajemen menurut Mary Parker, adalah
suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain.
Definisi dari Mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para
manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur
orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan
itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Itulah manajemen,
Sejathi
menguraikan bahwa, “arti dari manajemen adalah pengelolaan,
penyelenggaraan, ketatalaksanaan penggunaaan sumber daya secara efektif
untuk mencapai tujuan/ sasaran yang diinginkan”. Dengan begitu,
pengelolaan/ manajemen adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar
sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
Sementara itu, pengertian manajemen menurut Terry adalah suatu proses
atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata. Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan
maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan kecakapan yang diperoleh dari
pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen.
Lain
halnya menurut Stoner & Freeman, manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan
demikian, manajemen adalah suatu kegiatan untuk menciptakan dan
memertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar di
dalamnya mencakup pengaturan orang (siswa) dan fasilitas, yang
dikerjakan mulai terjadinya kegiatan pembelajaran di dalam kelas sampai
berakhirnya pembelajaran di dalam kelas.
2. Pengertian Kelas
Pengertian
umum mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa pada waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Sementara, kelas
menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu
pandangan dari segi fisik dan pandangan dari segi siswa. Nawawi
memandang kelas dari dua sudut, (a) Kelas dalam arti sempit yaitu,
ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa
berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam
pengertian ini, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk
pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain
berdasarkan pada batas umur kronologis masing-masing. (b) Kelas dalam
arti luas yaitu suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari
masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit
kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar
yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Sementara iru, menurut Hamalik ”kelas adalah suatu kelompok orang yang
melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru” .
Sedangkan menurut Ahmad (1995:1) “kelas ialah ruangan belajar dan atau
rombongan belajar”. Sulaeman (2009) mengartikan bahwa kelas
dalam arti umum menunjukkan kepada pengertian sekelompok siswa yang ada
pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dan dari guru yang
sama pula. Kelas dalam arti luas merupakan bagian dari masyarakat kecil
yang sebagian adalah suatu masyarakat sekolah yang sebagian suatu
kesatuan di organisasi menjadi unit kerja secara dinamis
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan.
Menurut Hamiseno (2009) kelas adalah ruangan yang digunakan untuk
proses belajar mengajar yang efektif dan menguntungkan serta dapat
memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan.
Kelas merupakan taman belajar bagi siswa. Kelas adalah tempat bagi para
siswa untuk tumbuh dan berkembangnya potensi intelektual dan omosional.
Mengingat kelas hendaknya dimanajemen sedemikian rupa sehingga
benar-benar merupakan belajar yang nyaman dan menyenangkan. Sedangkan
syarat-syarat kelas yang baik (a) rapi,bersih,sehat, tidak lembab, (b)
cukup cahaya yang meneranginya, (c) sirkulasi udara cukup, (d) perabot
dalam keadaan baik,cukup jumlah dan ditata dengan rapi, dan (e) jumlah
siswa tidak lebih dari 40 orang
3. Pengertian Manajemen Kelas
Pengertian manajemen kelas dari beberapa pakar antara lain, Weber .W.A. (1988), mendefenisikan manajemen kelas sebagai ompleks of teaching behavior of teacher efficient instruction”
yang mengandung pengertian bahwa segala usaha yang diarahkan untuk
mewujudkan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan serta
memotivasi murid agar dapat belajar dengan baik. Eferstson dan Emmer
mendeskripsikan manajemen sebagai “those
teacher behavior that produceshigh levels of student infolfoment
classroom activities and minimize student behaviors that interfiris
with dan pencapaianthe teachers or other students work and efficient
use of instructional time (1998). Houston at al (1988), menegaskan bahwa “ Without effective mamanagement the learning process student for interfering with instruction“,
yang mengandung pengertian bahwa tanpa manajemen yang efektif proses
belajar mengajar menjadi kacau sehingga guru akan menegur murid-muridnya
yang menggagu proses belajar mengajar.
Johson
dan Bany, (1970) menguraikan bahwa manajemen kelas adalah merupakan
keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami,
mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasan kelas
terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
adalah: sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan
seleksi dan kreatif. Sementara Adnan Sulaeman (2009) mendefinisikan manajemen
kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan dan
memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan
belajar mencapai tujuan belajar secara efesien atau memungkinkan pesrta
didik belajar dengan baik. Ahmad Sulaiman, (1995) mendefinisikan
manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan
suasana belajar mengajar yang efektif yang menyenangkan serta dapat
memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan.
Arikunto, (2006) mendefinisikan manajemen
kelas adalah suatu usaha yang dilakukan penanggung jawab kegiatan
belajar mengajar apa yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi
yang optimal,sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang
diharapkan. Muliyasa (2006) mendefinisikan manajemen kelas merupakan
keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran kondusif dan
mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.”
Berdasarkan
pandangan pendekatan operasional tertentu (Disarikan dari Wiford A.
Weber, 1986) manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk
menciptakan dan memertahankan ketertiban suasana kelas melalui
penggunaan disiplin (pendekatan otoriter), yang terdiri atas
perangkat-perangkat, yakni (1) Seperangkat kegiatan guru untuk
menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui
intimidasi (pendekatan intimidasi). (2) Seperangkat kegiatan guru untuk
memaksimalkan kebebasan siswa (pendekatan permisif). (3) Seperangkat
kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti
petunjuk/ resep yang telah di sajikan (pendekatan buku masak). (4)
Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif
melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan
baik (pendekatan instruksional). (5) Seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan
mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (pendekatan pengubahan
tingkah laku). (6) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan
hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio emosional kelas yang
positif (pendekatan penciptaan iklim sosioemosional). (7) Seperangkat
kegiatan guru untuk menumbuhkan dan memertahankan organisasi kelas
yang efektif (pendekatan sistem sosial) Arikunto, (2004).
Selaian
definisi di atas, definisi manajemen kelas atau pengelolaan kelas yang
dipetik dari informasi Pendidikan Nasional bahwa ada lima definisi
pengelolaan kelas sebagaimana berikut ini.
1. Pengelolaan
kelas yang bersifat otoritatif, yakni seperangkat kegiatan guru untuk
menciptakan dan memertahankan ketertiban suasana kelas, disiplin sangat diutamakan.
2. Pengelolan
kelas yang bersifat permisif, yakni pandangan ini menekankan bahwa
tugas guru ialah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa. Dalam hal ini
guru membantu siswa untuk merasa bebas melakukan hal yang ingin
dilakukannya. Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat atau
menghalangi perkembangan anak secara alamiah.
3. Pengelolaan
kelas yang berdasarkan prinsip-prinsip pengubahan tingkah laku
(behavioral modification), yaitu seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau
meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan. Secara singkat, guru
membantu siswa dalam memelajari tingkah laku yang tepat melalui
penerapan prinsip-prinsip yang diambil dari teori penguatan
(reinforcement).
4. Pengelolaan
kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional yang positif di
dalam kelas. Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa kegiatan
belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim
positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk terciptanya suasana seperti
ini guru memegang peranan kunci. Peranan guru ialah mengembangkan iklim
sosio-emosional kelas yang positif melalui pertumbuhan hubungan
interpersonal yang sehat. Dengan demikian, pengelolaan kelas ialah
seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal
yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif.
5. Pengelolaan
kelas yang bertolak dari anggapan bahwa kelas merupakan sistem sosial
dengan proses kelompok (group process) sebagai intinya. Dalam kaitan ini
dipakailah anggapan dasar bahwa pengajaran berlangsung dalam kaitannya
dengan suatu kelompok. Dengan demikian, kehidupan kelas sebagai kelompok
dipandang mempunyai pengaruh yang amat berarti terhadap kegiatan
belajar, meskipun belajar dianggap sebagai proses individual. Peranan
guru ialah mendorong berkembangnya dan berprestasinya sistem kelas yang
efektif. Dengan demikian, pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan
guru untuk menumbuhkan dan memertahankan organisasi kelas yang efektif
(Depdikbud, 1982).
4. Tujuan Manajemen Kelas
Tujuan manajemen Kelas pada hakekatnya sudah terkandung pada tujuan pendidikan secara umum. Menurut Sudirman (2000),
tujuan manajemen kelas adalah penyediaan pasilitas bagi macam-macam
kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan
siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan
kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan
sikap serta apresiasi pada siswa.
Suharsimi Arikunto,(2004),
berpendapat bahwa tujuan manajemen kelas adalah agar setiap anak di
kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien. Untuk lebih jelasnya Arikuno
menguraikan rincian tujuan Manajemen Kelas, sebagaimana berikut ini.
1. Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun
sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
3. Menyediakan
dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan siaoal, emosional
dan intelek siswa dalam belajar.
4. Membina
dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang
sosial,ekonomi,budaya,serta sifat-sifat individunya. Dirjen PUOD dan
Dirjen Dikdasmen, (1996).
5. Ruang Lingkup Manajemen Kelas
a. Manajemen kurikulum
Kurikulum
adalah suatu cakupan kerja yang digunakan oleh seorang guru sebagai
pedoman yang akan dicapai di dalam proses belajar mengajar. Jadi
manajemen kurikulum adalah sebuah perencanaan atau pengarahan untuk
menyelesaikan kurukulum tersebut.
b. Manajemen peserta didik
Peserta
didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia baik dari jalur jenjang
dan jenis pendidikan tertentu. Jadi, manajemen peserta didik adalah
suatu proses kegiatan yang rencanakan dan diusahakan secara sengaja
serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam
lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti PBM dengan
efektif dan efesien, UUSPN (2003 ).
c. Kegiatan akademik
Kegiatan
akademik dikategorikan sebagai kegiatan PBM (teaching), diantaranya
membuat persiapan sebelum mengajar, melaksanakan pengajaran yang telah
dipersiapkan, dan menilai sejauh mana pelajaran yang sudah disajikan itu
berhasil dan dikuasai peserta didik
d. Kegiatan administratif
Kegiatan administratif dikategorikan sebagai kiegiatan "non teaching"
sebagai kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan guru bagi kelancaran
mengajarnya seperti kegiatan-kegiatan procedural, dan kegiatan
organisasional.
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya ruang lingkup manajemen kelas dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
a. Fisik,
pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik
mencakup pengaturan siswa dalam belajar, ruang belajar, dan perabot
kelas.
b. Nonfisik
pengelolaan kelas yang memfokuskan pada aspek interaksi siswa dengan
siswa lainnya, siswa dengan guru dan lingkungan kelas atau sekolahnya
sebelum, selama, dan setelah pembelajaran. Atas dasar ini aspek
psikologis, social, dan hubungan interpersonal perlu diperhatikan. Imam gunawan.
D. Rangkuman
Manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan
situasi kelas yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran
yang optimal. Tujuan manajemen kelas adalah untuk menciptakan lingkungan
belajar yang nyaman, menyenangkan, sehingga pembelajaran dapat berjalan
dengan tenang, memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
kemampuannya semaksimal mungkin dan membentuk prilaku berbudaya dan
berakhlak muliya.
Masalah
yang sering timbul dalam aplikasi manajemen kelas disebabkan karena
kelas yang kurang kohesif, perbedaan suku, jenis kelamin, adanya
penyimpangan tingkah laku. Dan yang menjadi ruang lingkup manajemen
kelas adalah kegiatan akademik dan kegiatan administrasi, serta
pembentukan perilaku yang bermoral bagi peserta didik.
E. Latihan
1. Jelaskan dengan singkat pengertian manajemen kelas menurut konsep lama dan modern.
2. Tuliskan empat tujuan manajemen kelas di SD
3. Jelaskan 4 macam pemicu yang menyebabkan terjadinya masalah manajemen kelas.
4. Tuliskan ruang lingkup manajemen kelas